Selasa, 29 April 2014

Hubungan Air Dengan Tanaman. sakti



TUGAS INDIVIDU
FISIOLOGI TUMBUHAN
RESUME HUBUNGAN AIR DENGAN TANAMAN


OLEH :
        NAMA            : SAKTI
        NIM                : G11112340

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013





Hubungan Air Dengan Tanaman
 Pada kelompok satu membahas tentang peranan dan sifat-sifat air serta ketersediaan air bagi tanaman, disini terdapat beberapa kata kunci yang dibahas yaitu Fungsi air pada tanaman dan Peranan air dalam sistem pengangkutan serta Pengaruh air terhadap fotosintesis. Adapun fungsi air pada tanaman yaitu (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, (2) sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, (6) menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7)mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10) digunakan dalam proses respirasi. Dan adapun Peranan air dalam sistem pengangkutan pengangkutan yaitu air pada tumbuhan,bagian tumbuhan yang diserap akar dan dibawa ke daun disebut,proses masuknya air dari akar sampai ke daun,transportasi air pada tumbuhan dari tanah. Adapun pengaruh air terhadap fotosintetis yaitu Air merupakan factor yag tidak dapat dipisahkan dari fotosintesis, air merupakan unsure yang sangat dibutuhkan tanaman, selain memnuhi kebutuhan H2O air juga menydiakan unsure-unsur hara alaupun dalam konsentrasi yang sedikit.
Pada kelompok dua membahas factor - faktor yang mempengaruhi potensi osmosis dan transpirasi pada tanaman, adapun kata kunci yang dibahas pada kelompok ini yaitu Faktor - faktor yang mempengaruhi  proses osmosis dan Ionisasi molekul dan terlarut serta Faktor – factor yang mempengaruhi proses transfirasi pada tanaman. Dimana Faktor - faktor yang mempengaruhi  proses osmosis yaitu  ukuran zat terlarut,  semakin banyak zat terlarut maka peristiwa          terjadinya osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane semipermeable. Dan dari pemaparan kelompok dua, muncul 1 pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain yaitu kenapa angina bisa berpengruh dalam proses transpirasi pada tanaman?, disini dijelaskan bahwa angin ternyata berpengaruh terhadap laju transpirasi yang berhubungan herat dengan kelembaban, Ketika angin berhembus, udara lembap akan bergeser dan digantikan oleh udara yang lebih kering, Udara yang berada disekitar daun akan meningkat kelembapannya apabila tidak ada angin yang berhembus, hal tersebut menyebabkan penurunan laju transpirasi.
            Adapun pada kelompok tiga membahas tentang hara dan klasifikasi hara, nah kata kunci dari kelompok ini yaitu apa itu  Unsur hara esensial, non esensial, makro dan mikro. Adapun Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan gejala defisiensi contoh Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O). Dan unsur hara non esensial adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman tetapi  keberadaanya dapat digantikan oleh unsur lain, dan Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar, diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), serta Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, bila berlebihan menjadi racun, diantaranya : Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (Ni). Dari pemaparan diatas muncul satu pertanyaan dari kelmpok lain yaitu Ciri-ciri tanah dan tanaman yang kekurangan unsur hara, adapun ciri-ciri tanaman yang kekurangan unsur hara atau dengan kat alain kurang subur yaitu dapat dilihat dari segi fisiologis tanah tersebut seperti warna tanahnya tidak berwarna hitam kecoklatan contohnya tanah liat dan adapun ciri-ciri tanaman yang kekurangan unsur hara yaitu bila tanaman kekurangan unsur hara Nitrogen (N) warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning, bila tanaman kekurangan unsur hara fospor (P) ciri-cirinya yaitu batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning dan  jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang. Ciri-ciri tanaman kekurangan unsur hara Kalium(K) yaitu kematangan buah terhambat serta ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.
Pada kelompok empat membahas tentang tanah sebagai media tumbuh tanaman, dipembahasan ini terdapat beberapa kata kunci yaitu jenis-jenis tanah, Porositas tanah , aerasi,  tekstur dan kadar air dalam tanah. Pada pemaparan kelompok ini muncul satu pertanyaan dari kelompok lain yaitu apakah proses pembakaran berpengaruh terhadap kepadatan tanah?. Ternyata proses pembakaran itu tidak berpengaruh terhadap kepadatan tanah namun berdampak pada mikroorganisme dan unsur hara pada tanah tersebut, dengan adanya pembakaran diatas permukaan tanah maka sebagian mikroorganisme dan unsur hara yang dapat membantu proses pertumbuhan tanaman maupun yang dibutuhkan oleh tanaman menjadi hilang namun setelah proses pembakaran akan ada mikroorganisme dan unsur hara baru yang ada pada tanah.
 Pada kelompok lima membahas tentang siklus dan pergerakan hara, pada kelompok ini tidak membahas dari mana unsur hara itu berawal kemudian dimamfaatkan oleh tanaman kemudian kembali lagi ke tanah namun pada pemaparanya bahwa siklus dan pergerakan hara ini lebih erat kaitanya tentang unsur hara dalam tanah dengan perakaran yang ada dalam tanah, nah disini dijelaskan bahwa apabila perkaran tanaman tumbuh panjang ke dalam tanah maka tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara yang ada dalam tanaman, dan sesuai pemaparanya bahwa keberadaan unsur hara dalam tanah sudah lengkap atau sudah ada sesuai dengan kebutuhan tanaman namun tidak semua unsur hara dalam tanah dapat diserap oleh akar-akar tanaman karena ada beberapa unsur hara yang diikat oleh senyawa-senyawa yang beracun yang tidak dapat diserap oleh tanaman.





Tentang Saya :
TTL : Makassar, 01 Oktober 1995




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar